Dokumen Raker |
“Bangun Kesadaran Masyarakat Adat untuk mempertahankan Bumi Flores
1000an tahun lagi dengan menata kekuatan untuk mendorong Pengakuan dan
pemulihan hak-hak masyarakat adat menuju Berdaulat secara Politik, Mandiri
secara Ekonomi dan Bermartabat secara Budaya”.
Ende, 20 Januari 2016 - Pengurus Wilayah AMAN Nusa bunga selenggarakan Rapat
kerja wilayah dalam rangkah merefleksi dan evaluasi perkembangan serta kemajuan
organisasi baik dari tingkat komunitas hingga pengurus AMAN wilayah. Kegiatan
Rakerwil ini dilaksanakan di Aula PSE Ende mulai dari tanggal 19 -20 Januari 2016.
Turut Ambil bagian dalam Rapat
Kerja Wilayah AMAN Nusa Bunga yaitu terdiri dari BPH AMAN Wilayah, BPH AMAN
daerah, DAMAN Wilayah, DAMAN Daerah serta organisasi sayap AMAN..
“Rapat kerja wilayah yang kedua
ini harus kita melahirkan program dan perencaan yang lebih maju untuk
mendorong pelayanan dan pembesaran
organisasi AMAN. Dan kita juga perluh memperbaik cara kerja organisasi yang
lebih menjawab kebutuhan perjuangan masyarakat adat. Sebab masyarakat adat saat
ini khususnya yang belum di jamah oleh AMAN sedang mengalami gejolak konflik
dengan negara atas tindakan pihak kehutanan yang belum bisa terimah dengan
mandat keputusan MK Nomor 35/PUU-x/2012,”Ungkap
Ferdi Dance ketua PD Flores Barat.
Selain itu Ferdi Dance menjelaskan
bahwa,“Komunitas-komunitas Anggota AMAN yang ada di PD Flores Barat saat ini
sedang bermasalah dengan BKSDA yang ingin mengambil dan menyempit wilayah
masyarakat Adat. Ada juga konflik tapal batas atministarasi desa dan wilayah
adat masyarakat adat, konflik wilayah administrasi kabupaten seperti Manggarai
Timur dan kabupaten Ngada yang sampai saat ini wilayah masyarakat adat
diperebutkan oleh dua kabupaten. Harapan saya dari Flores barat adalah
mendorong percepatan pemetaan partisipatif Wilayah adat dan juga mempercepat
proses pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat. Jelas Ferdi.
Menurut ketua AMAN Nusa Bunga Phlipus
Kami mengatakan bahwa setelah melakukan evaluasi kerja organisasi periode
sebelumnya, AMAN nusa bunga harus merumuskan program strategis untuk menjawab
perubahan komunitas adat mulai dari perubahan kondisi ekonomi, sosial dan
politik. AMAN Nusa bunga juga harus mempunyai sikap politik yang tegas dalam
memberikan solusi bagi negara khususnya pemerintah daerah untuk mengakui dan
menghormati hak-hak masyarakat adat.
“ Saat ini kita harus melakukan
konsolidasi-konsolidasi komunitas adat untuk terlibat berjuang mempertahankan
pulau Flores ini Ribuan tahun lagi, dengan memulai membangun cara berpikir yang
positif untuk menjaga alam semesta nusa bunga ini. Sebab hanya masyarakat
adatlah yang mempunyai tanah, hutan dan wilayah adat. Masyarakat adatlah yang
mempunyai sumber Daya untuk mampuh mempertahankan kondisi Alam ini,”Ujar
Philipus Kami
Lebih jauh Phlipus Kami
mengharapkan “Negara saat ini khususnya Dinas kehutanan di daerah-daerah harus lebih partisipatif
dalam membangun kerja sama bersama komunitas adat Agar tidak saling
kesalahpahaman dalam menjaga dan mengelola sumber daya hutan yang merupakan
milik masyarakat adat. Pemerintah harus menghormati keberadaan komunitas Adat dengan
seluruh kearifan yang dimiliki oleh masyarakat Adat,”Harapnnya.
Rapat Kerja Wilayah ini telah
melahirkan program-program strategis untuk memenuhi kebutuhan di komunitas
Adat. Mulai dari advokasi kebijakan, pelayanan pemetaan partisipatif, pembangunan
Ekonomi Produktif komunitas adat, Publikasi media dalam menyampaikan perjuangan
komunitas adat dan sikap politik masyarakat adat terhadap Pilkades,Pilkada dan
pemilu .
Jhuan Mari
0 komentar:
Posting Komentar