PW Aman Nusa bunga selenggarakan Pelatihan Comunity organezer


Ende, 3 Januari 2014 Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Wilayah nusa bunga Menyelenggarakan Pelatihan Komunity organeser atau pelatihan Kader Penggerak yang nantinya akan menjadi organeser yang handal di komunitas.

Pelatihan ini diselenggarakan selama 3 hari mulai dari tanggal 3-5 januari 2014 di Aula Pondok Bina PSE, dengan jumlah peserta dari masing-masing komunitas dan masing-masing Daerah sebanyak 25 orang yang ada di wilayah Nusa bunga.

Ketua panitia Penyelenggara Daud P Tambo dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat adat hidup di bumi nusantara jauh sebelum negara ini ada. Masyarakat adat yang ada dinusantara merupaka masyarakat yang hidup dan berjuang untuk membangun negara kesatuan republik indonesia. Oleh karena itu negara wajib hukumnya untuk melindungi dan mengakui keberadaan masyarakat adat. Dan tujuan pelatihan ini adalah menciptakan kader penggerak yang ada di komunitas untuk mulai mendidik, melatih dan mengadvokasi setiap persoalan yang ada di masyarakat.  

Lebih lanjut dikatakannya,bahwa negara mestinya harus mulai mempelajari kembali proses keberadaan dan berdirinya negara kesatuan RI ini, sebab kondisi yang terjadi masyarakat adat di tindas dan di jajah serta menjadikan masyarakat adat menjadi Obyek penindas untuk kepentingan kekuasaan negara dengan pemodal.
Kini konflik yang ada di masyarakat adat begitu banyak diwilayah nusa bunga, mulai dari konflik tapal batas hingga konflik pembangunan kesadaran politik masyarakat adat, seiring dengan hadirnya investor yang datang mulai mencaplok tanah-tanah milik masyarakat adat untuk kepentingan akumulasi modal. Tegas Daud.
Menurut ketua AMAN Wilayah nusa bunga dalam sambutannya mengatakan dengan pelatihan ini masyarakat adat bisa mengerti tentang perjuangan AMAN dan bisa membangun persatuan secara bersama dengan cita-cita berdaulat secara politik Mandiri secara ekonomi dan Bermartabat secara budaya.

Ada sebuah kekewatiran bahwa saat ini kondisinya sedang dipengaruhi oleh budaya dari luar. Keberagaman harus diperjuangkan dan tetap di pertahankan hingga saat ini, khususnya Aman wilaya nusa bunga. Untuk saat ini kita masyarakat adat harus tetap mengawal keberagaman  itu untuk tetap menunjukan eksistensi dari masyarakat adat sesuai dengan 4 pilar kebangsaan. Sesuai dengan kebinekaan yang telah di komandankan oleh pendiri bangsa ini. Kita berharap, kader harus dituntut untuk berinofatif dan harus mendorong kemandirian ekonomi. Masyarakat adat mempunyai tanah, mengapa sampai saat ini kita masyarakat adat tetap miskin. Tuturnya  

Pelatiahan kader penggerak yang ada di komunitas adat harus mulai mengerti dan berani membangun pemahaman bersama untuk memperjuangkan keberagaman suatu bangsa sesuai dengan semangat pendiri bangsa .
Dikatakan Plipus kami bahwa dengan perkembangan zaman/modernisasi sekarang ini bangsa indonesia diperhadapkan dengan serangan masif modal asing untuk menguasai sistem ketatanegaraan dan sistem perekonomian indonesia serta sumber daya alam yang melimpah.

Sehingga penjelasannya  bahwa terbentuk sebuah negara yakni sebagai upaya untuk mengatur masyarakat adat agar kehidupan yang sejak turuntemurun diakui , dilindungi hak-hak masyarakat adat dari acaman luar yang sifatnya ekpolitasi. Dan kondisi hari ini negara justru menjadikan masyarakat adat sebagai musuh dan bahkan sama sekali tidak diakui. 
 Oleh karena itu ada beberapa hari ini kedepan kader penggerak harus bangkit untuk membicarakan kepentingan masyarakat adat , yang namanya masyarakat adat disana kita bicara hubungan manusia dengan Alam, manusia dengan tuhan dan leluhur dan manusia dengan sesama. Karena masyarakat adat  itu bicara tentang kebenaran, dan kebenaran itu adalah masyarakat adat,  Generasi sekecil hari ini mereka berhak untuk mendapatkan hak tentang apa yang telah dilakukan pada hari ini. Sehingga masyarakat adat mempunyai kekuatan untuk tetap dipertahankan. Tegas Plipus kami
.

Oleh : Yulius Fanus mari

Share on Google Plus

About amannusabunga.blogspot.com

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: