![]() |
Survei Pal Batas Wilayah Adat Tanah Siga |
Wologai, 19 Desember
2015- Mosalaki Wologai yang berada di Tanah Siga Watu Rembu Melaksanaakan
Pemetaan partisipatif wilayah adat. Kegiatan pemetaan wilayah adat ini dimulai
dari tanggal 17-18 desember 2015 dengan melibatkan seluruh mosalaki di Wologai dan
mosalaki Perbatasan dengan Tanah Siga Ria.
Pemetaan wilayah adat
ini merupakan hasil kesepakatan musyawara Pal batas yang dilaksanakan pada
tanggal 16 Desember 2015 dirumah adat ( sao
Nggo ) Kombazeke. Dan dalam musyawara di sepakati bahwa membentuk empat Tim
untuk melakukan survei lapangan di batas wilayah Tanah adat Siga Ria.
“ Kita komunitas adat Wologai
harus memetakan wilayah adat kita sendiri sebelum orang lain melakukan Pemetaan
sebab pelaksanaan Pemetaan merupakan bagian dari proses identifikasi diri kita
sebagai masyakat adat yang memiliki hak atas Tanah dan Sumber Daya Alam,”kata
Yulius Mari
Lebih jauh diungkap
Yulius bahwa“kita masyarakat adat
Wologai juga harus membuktikan kepada
negara bahwa wilayah adat kita bukan berada di kawasan inklaf atau hutan
Lindung sebab kita sudah hidup di tanah siga ini sudah ribuan tahun yang lalu
sebelum Negara ini terbentuk. Oleh karena itu dengan kegiatan Pemetaan
partisipatif Wilayah adat ini kita bisa buktikan dan sampai saat ini
tempat-tempat yang menjadi Pal batas masih ada dan lengkap dengan sejarahnya. Batas
alam pun masih ada dan masih di akui oleh seluruh anggota masyarakat adat yang
mendiami di tanah Siga Ria ini,” Ungkapnya.
Menurut Yoseph Sumba
bahwa survei lapangan di Tanah siga Ria cukup rumit bila dijalankan secara
sendiri atau keteribatan sangat kurang sebab, dikatannya Luas wilayah adat
Tanah Siga cukup besar dan topografinya
sangat sulit banyak perbukitan dan tebing. Oleh karena itu jika mau dilakukan
turun ke lapangan keterlibatan para pemangku adat dan anggota masyarakat harus
lebih banyak.
“ Selain itu saya juga berharap bahwa proses
selama kita melakukan survei lapangan tokoh adat atau mosalaki bisa
menceritakan nama tempat yang bersejarah untuk di dokumentasikan secara baik
agar kelak anak cucu bisa tau dan mempertahankannya,” Harap Yulius.
Tim survei Lapangan di
bagi masing-masing per kelompok 7- 12 orang untuk memetahkan mulai dari batas
utara, selatan, timur dan barat. ***
Oleh : Jhuan
0 komentar:
Posting Komentar